Minggu, 07 Oktober 2012

ISD *Kebudayaan dan Kepribadian


ISD *Kebudayaan dan Kepribadian

Perkembangan dan pertubuhan kebudayaan di Indonesia
            Perkembangan kebudayaan di Indonesia dari waktu ke waktu tidak terlalu stabil,tetatpi lama kelamaan kebudayaan di Indonesia terus berkembang,al ini dapat di buktikan dengan semakin terkenalnya kebudayaan-kebudayaan asli Indonesia di ranah Internasional,sebagai contoh adalah kain batik,tari-tarian tradisional ktapun banyak sekali yang sudah terkenal seperti Jaipong,Tari Pendet,Kuda lumping dan masi banyak lainnya.
            Ada sejumlah kekuatan yang mendorong terjadinya perkembangan sosial budaya masyarakat Indonesia. Secara kategori ada 2 kekuatan yang memicu perubahan sosial, Petama, adalah kekuatan dari dalam masyarakat sendiri (internal factor), seperti pergantian generasi dan berbagai penemuan dan rekayasa setempat. Kedua, adalah kekuatan dari luar masyarakat (external factor), seperti pengaruh kontak-kontak antar budaya (culture contact) secara langsung maupun persebaran (unsur) kebudayaan serta perubahan lingkungan.
Kebudayaan Barat
            Kebudayaan Barat dalam konteks ini saya saya artikan sebagai perilaku dan kebiasaan-kebiasan serta cara hidup orang-orang di dunia bagian barat, ini adalah beberapa contoh kebudayaan barat dari beberapa sumber yang telah saya kumpulkan.
1.Opini
Dalam mengutarakan opini orang orang Barat langsung ke pokok masalah dan mereka tida berbelit-belit

2. Waktu
Orang Barat lebih menghargai waktu dan mereka sangat tidak suka jika ada yang mebuat janji dan tidak  datang tepat waktu.

3. Gaya Hidup
Orang Barat cenderung individualis.karena orang Barat lebih individualis, maka dalam pertemanan ataupun bersosialisasi cenderung terbatas.
5. Terhadap sesuatu yang Baru
Orang Barat jiks ada sesuatu yang baru,mereka tidak serta merta keblinger pengen tahu dan ingin memiliki atau memakainya ,mereka hanya cenderung hanya ingin sekedar tahu saja.
7. Anak
Di keluarga Barat, anak dididik supaya mandiri semenjak kecil, setelah dewasa orang tua sudah melepaskannya,dan sudah hidup masing-masing.
 8. Trendi
Kebanyakan orang Barat lebih menyukai sesuatu yang berbau traditional dan alami



9. Atasan / Bos
 Di Barat, atasan tidak terlalu menonjolkan diri sebagai yang punya kuasa penuh, tetap sejajar dengan bawahan, namun tetap punya kekuasaan dan diakui sebagai atasan.
10. Masa Tua
Orang Barat di masa tuanya tidak banyak yang  mengasuh cucu, biasanya hanya sekedar temu kangen saja, karena hidupnya sejak muda anak-anaknya sudah hidup masing-masing.
11. Transportasi.
Dahulu orang Barat sewaktu muda lebih suka menggunakan mobil, sekarang mereka lebih suka menggunakan sepeda jika masi bisa di tempuh dengan sepeda, mungkin karena mereka sudah sangat tau faktor pentingnya kesehatan.
12. Di tempat makan.
Saat ditempat makan, kalau orang Barat cenderung tertib jika sedang makan.
13. Wisata
Saat orang barat berkunjung ke suatu tempat wisata lmerek lebih suka mengamati keindahan suasana daripada mengambil photo,tapi bukan berarti mereka tidak mengambil photo samasekali.
15. Menghadapi masalah.
Cara orang Barat menghadapi masalah adalah mereka hadapi dan bukan mereka hindari.
16. Marah
Jika orang Barat  marah, mereka benar-benar marah dan mereka tidak akan menutupinya.
17. Percaya Diri.
Orang Barat rata-rata memiliki kepercayaan diri yang tinggi.
18. Hari Minggu / Hari libur
Pada hari muinggu/hari libur orang Barat lebih banyak menghabiskan waktu di rumah dibanding pergi jalan-jalan.
19. Makan
Umumnya orang Barat saat makan dibagi 3tahap,1.makan pembuka, 2.makanan Utama, dan makanan 3.penutup.





Kebudayaan Hindu Budha di Indonesia

Masuknya pengaruh india ke Indonesia berjalan lancar dan berkembang dengan baik. Hal ini disebabkan adanya persamaan kebudaayaan antara india dengan Indonesia.
Hubungan Indonesia-India yang telah terjalin berabad-abad membawa dampak sebagai berikut:
·         Masuknya agama hindu-budha
·         Masuknya bahasa sansekerta dan huruf palawa
·         Munculnya kerajaan-kerajaan bercorak hindu-budha
·         Munculnya nama berakhiran warman
·         Wilayah perdagangan makin luas dan ramai
·         Perkembangan feodalisme makin cepat
·         Kemajuan kebudayaan asli lebih cepat terutama bidang agama


Agama hindu
Agama hindu di india muncul sebagai akibat adanya perpaduan antara kepercayaan bangsa arya dan bangsa dravida. Bangsa arya adalah bangsa pendatang dan bangsa dravida  adalah bangsa asli india. Hubungan kedua bangsa di bidang kepercayaan melahirkan kepercayaan baru yakni Hindu.
Hindu megenal adanya pemujaan para dewa. Diantara para dewa yang paling di puja adalah Brahma, Wisnu dan Siwa yang sering disebut trimurti. Diantara ketiga dewa tersebut yang paling banyak di puja adalah dewa siwa (siwa mahadewa).Agama hindu mengenal kitab suci yang disebut Weda (pengetahuan tertinggi).
Weda dibedakan menjadi empat himpunan sebagai berikut:

Rigweda          : berisi syair-syair pujian terhadap para dewa.
Samawesa       : beridi syair-syair dari Rigweda, tetapi sudah diberi tanda-tanda nada agar                        dapat  dinyanyikan.
Yajurweda       : berisi doa-doa pengatar sesaji kepada para dewa yang diiringi penyajian  
                          Rigweda dan nyanyian Samaweda.
Atharwaweda  : berisi mantra-mantra dan jampi-jampi untuk sihir dan ilmu gaib untuk                              mengusir musuh dan penyakit.

Sementara masyarakat hindu dibedakan menjadi 4 kasta, yakni :
1.Kasta Brahmana (para pendeta)
2.Kasta Ksatria (raja, bangsawan dan prajurit)
3.Kasta Waisya (pedagang dan buruh menengah), dan
4.Kasta Sudra (petani dan buruh kecil)

Pembagian masyarakat menjadi empat kasta sebenarnya bukan dari ajaran Hindu, melainkan upaya bangsa arya agar darah keturunannya tidak ternoda oleh keturunan bangsa Dravida. Oleh karena itu diadakan pengelompokan berdasarkan status social mereka dalam masyarakat.
Teori-Teori tentang Masuknya Agama Hindu di Indonesia
Agama hindu masuk ke Indonesia dibawa oleh orang-orang india. Yang menjadi pertanyaan dari golongan manakah mereka ini? Sebab di dalam hindu tidak semua orang bisa/boleh menyiarkan hindu. Oleh karena itu para ahli menyimpulkan adanya beberapa teori tentang masuknya agama hindu ke Indonesia. Yakni :
Teori Brahmana
Menurut teori ini agama hindu masuk ke Indonesia dibawa oleh golongan Bramana sebab hanya golongan inilah yang berhak mempelajari dan menyebarkan agama hindu. Teori ini dikemukakan oleh Van Leur. Yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana golongan brahmana ini bisa sampai ke Indonesia, sebab mestinya mereka ini tidak boleh meninggalkan tanah airnya.
Teori Waysia
Menurut teori ini agama hindu masuk ke Indonesia dibawa oleh para pedagang india. Mereka datang ke Indonesia untuk berdagang, namun disela-sela waktu berdagang mereka memanfaatkan untuk menyebarkan agama. Apalagi para pedagang india yang ada di Indonesia tidak hanya satu atau dua minggu tinggal di Indonesia melainkan sampai enam bulan sambil menunggu  datangnya angin yang membawa mereka ke arah barat. Nah, selama mereka tinggal di Indonesia mereka gunakan untuk menyebarkan agama di sela-sela kegitan perdagangan mereka.
Teori Ksatria
Teori ksatria didukung oleh Nehru dan majundar. Menurut teori ini golongan ksatria india melakukan kolonisasi atau penaklukan-penaklukan di luar india, termasuk Indonesia. Di daerah taklukan inilah mereka menyebarkan agama hindu. Teori ksatria disebut pula teori kolonisasi.
Teori Sudra
Menurut teori ini kaum sudra meninggalkan negerinya karena ingin mencari penghidupan yang lebih baik di Negara lain. Sebab mereka ini kelompok masyarakat india yang menjadi korban system kasta. Golongan sudra merupakan golongan mayoritas. Namun karena kedudukan mereka dipandang sebagai golongan masyarakat bawah mereka tidak banyak mendapat kesempatan dalam pemerintahan. Mereka keluar india kemudian menyebarkan agama di daerah yang mereka singgahi, termasuk Indonesia.
Dari ke-4 teori ini yang mendekati kebenaran adalah teori Brahmana




Teori Masuknya Agama Budha
Agama Budha lebih terbuka sifatnya ketimbang agama Hindu. Artinya siapa saja bisa mengembangkan ajaran agama Budha tanpa harus memandang dari golongan mana mereka ini
Agama Budha masuk ke Indonesia lebih awal ketimbang Hindu. Diperkirakan budha masuk ke Indonesia abab 2M. Pendapat ini didasarkan pada penemuan patung Budha di Sempaga, Sulawesi Selatan abad 2M. Namun dalam perkembangannya agama budha terdesak oleh hindu yang baru masuk abad 4M. Agama budha mulai berkembang abad 7M ditandai dengan berdirinya kerajaan sriwijaya.
Lalu siapa yang membawa agama budha sampai ke Indonesia? Berikut ini pendapat yang mendukungnya.
Para pedagang
Hubungan india dengan Indonesia yang terjalin sejak awal abad masehi menyebabkan masuknya pengaruh india ke Indonesia bidang agama. Orang-orang india yang paling besar peranannya terhadap masuknya pengaruh budha ke Indonesia ialah para pedagang. Mereka inilah kelompok masyarakat yang paling luwes bergaul dengan masyarakat lain di Indonesia sehingga lewat merka ini pula agama budha masuk dan berkembang di Indonesia.
Dharmaduta
Selain lewat perdagangan, agama budha masuk ke Indonesia melalui petugas khusus yaitu Dharmaduta. Mereka ini lebih paham tentang ajaran mereka dan memiliki keahlian tersendiri bagaimana dia harus menyebarkan agama ditengah-tengah masyarakat.

Kebudayaan Islam di Indonesia
Teori masuknya Islam di bawa oleh para Pedagang Gujarat (India)
Bukti :
      1.Di temukan makam nisan Sultan Malik Al-Saleh yang berangka tahun 1297.
        2.Muncul istilah jirat = paes = nisan = patok, yang berasal dari Gujarat.
        3.Berdasarkan berita Marcopolo di sebutkan pada saat singgah di Samudra Pasai ia menemukan masyarakat sekitar sudah menganut agama Islam.
Saluran Islamisasi
  1. Perdagangan 
  2. Perkawinan
  3. Pendidikan 
  4. Da’wah
  5. Kesenian 
  6. Tasawuf, adalah Ajaran ketuhanan yang di campur dengan ilmu-ilmu magic dan hal-hal yang berbau mistis yang berfungsi untuk pengobatan, biasanya di sesuaikan dengan pola pikir yang berorientasi pada Hindu-Budha sehingga di sesuaikan dengan kondisi dan situasi lingkungan masyarakat sekitar

Faktor Islam Cepat Berkembang
  1. Syarat masuk Islam sangat mudah yaitu hanya membaca 2 kalimat Syahadat.
  2. Islam menyebar ke Indonsia di sesuaikan tradisi pada saat itu.
  3. Islam tidak mengenal kasta/strata sosial.
  4. Penyebaran Islam dilakukan secara damai.
  5. Tata upacara peribadatan Islam sangat sederhana.
  6. Upacara dalam Islam pun sangat sederhana.

Perkembangan Budaya Islam Di Indonesia

Masuknya agam islam di Indonesia menyebabkan terjadinya akulturasi/percampuran budaya.
Akulturasi
Contoh wujud Akulturasi Budaya Islam + Indonesia
  • Bidang Bangunan
Masjid
Cirinya: atap tumpang, pondasi agak tinggi,adanya parit/kolam, adanya serambi, bedug, kaligrafi, menara, gerbang
Makam
Cirinya: cungkum (rumah makam), di tempat tinggi, nisan, hiasan kaligrafi.
  • Seni Sastra
-          Hikayat
Cerita/dongeng karya sastra melayu berbentuk prosa yang memuat peristiwa luar biasa yang tidak masuk akal sering bertitik tolak dari peristiwa sejarah.
Contoh: Amir Hamzah, Hikayat si Miskin.
-          Babad
Cerita Sejarah yang lebih bersifat dongeng merupakaan rekaan pujangga keraton yang dianggap sebagai peristiwa sejarah.
Contoh: Babad Tanah Jawi, Babad Cirebon.
-          Suluk
Kitab yang mencerminkan masalah tasawuf yaitu jalan kearah kesempurnaan batin.
Contoh: Suluk Sukarsa, Suluk Wujil, dan Malang Sumbing.
-          Primbon
Ramalan-ramalan jawa.
            Indonesia merupakan negara Muslim terbesar di seluruh dunia. Muslim di Indonesia juga dikenal dengan sifatnya yang moderat dan toleran. Sejarah awal penyebaran Islam di sejumlah daerah yang sekarang dikenal sebagai Indonesia sangatlah beragam. Penyebaran Islam di tanah Jawa sebagian besar dilakukan oleh walisongo (sembilan wali). "Walisongo" berarti sembilan orang wali.
           
Mereka adalah:
1.Maulana Malik Ibrahim
2.Sunan Ampel
3.Sunan Giri
4.Sunan Bonang
5.Sunan Dradjad
6.Sunan Kudus
7.Sunan Muria
8.Sunan Gunung Jati
9.Sunan Kalijaga
            Mereka tidak hidup pada saat yang persis bersamaan. Namun satu sama lain mempunyai keterkaitan erat, bila tidak dalam ikatan darah juga dalam hubungan guru-murid.Era Walisongo adalah era berakhirnya dominasi Hindu-Budha dalam budaya Nusantara untuk digantikan dengan kebudayaan Islam. Mereka adalah simbol penyebaran Islam di Indonesia.
            Tentu banyak tokoh lain yang juga berperan. Namun peranan mereka yang sangat besar dalam mendirikan Kerajaan Islam di Jawa, juga pengaruhnya terhadap kebudayaan masyarakat secara luas serta dakwah secara langsung, membuat "sembilan wali" ini lebih banyak disebut dibanding yang lain.Masing-masing tokoh tersebut mempunyai peran yang unik dalam penyebaran Islam. Mulai dari Maulana Malik Ibrahim yang menempatkan diri sebagai "tabib" bagi Kerajaan Hindu Majapahit; Sunan Giri yang disebut para kolonialis sebagai "paus dari Timur" hingga Sunan Kalijaga yang mencipta karya kesenian dengan menggunakan nuansa yang dapat dipahami masyar           
            Kebudayaan Islam dipahami sebagai aktualisasi atas nilai-nilai yang tertanam dalam hati seseorang atau masyarakat. Sebuah kebudayaan dapat disebut Islami apabila nilai-nilai yang membangkitkan kegiatan dan penciptaan pada manusia adalah nilai-nilai Islam.
            Islam yang diwahyukan kepada Muhammad telah membawa bangsa Arab yang semula terbelakang, bodoh, tidak dikenal dan diabaikan oleh bangsa maju.
            Landasan kebudayaan Islam adalah agama. Islam tidak seperti masyarakat yang menganut agama bumi karena agama bukan kebudayaan, tetapi melahirkan. Kebudayaan Islam itu berada dengan kebudayaan agama Islam, sebagaimana dikemukakan oleh Gibb sebagai berikut:
Islam is indeed much more than a system of theology, it is a complete civilization (Islam pada dasarnya lebih dari sekedar sistem teologi, ia adalah suatu peradaban yang sempurna) karena yang menjadi pokok kekuatan dan sebab timbulnya sebuah sistem kebudayaan adalah agama Islam, kebudayaan yang ditimbulkannya dinamakan kebudayaan atau peradaban Islam.

1 komentar: