Sabtu, 08 Februari 2014

TIPS RUMAH RAMAH LINGKUNGAN


1. Pilih perabot rumah yang ramah lingkungan
Sebelum membeli perabot rumah yang berbahan kayu, periksa apakah bahan yang digunakannya berasal dari hutan yang dikelola untuk industri. Ini dapat mengurangi dampak negatif hilangnya hutan yang berfungsi sebagai penyerap karbon dioksida, pencegah tanah longsor, dan penyedia habitat bagi berbagai tumbuhan serta hewan.

Selain itu, perabot rumah yang tahan lama juga dapat dipilih karena akan mengehemat pengeluaran di masa depan dan membantu mengurangi tumpukan sampah di tempat pembuangan.
 
2. Kurangi penggunaan bahan kimia
Bahan kimia buatan manusia memang ampuh membantu membasmi serangga dan membuat perabotan berkilau. Namun sebenarnya, kita juga pelan-pelan dibunuhnya.

Sebuah penelitian baru-baru ini menemukan 200 senyawa industri, polutan dan bahan kimia lainnya dalam tali pusat bayi yang baru lahir. Dari jumlah tersebut, tujuh di antaranya adalah bahan pestisida berbahaya yang sebagian sudah dilarang penggunaannya di Amerika lebih dari 30 tahun lalu.

Jadi, buang semua racun itu dan beralihlah ke bahan kimia alami, non-racun, dan sama efektifnya dalam membasmi hama pengganggu. Bahan kimia alami mungkin saja sudah kita miliki di dapur. Cobalah temukan informasi lebih banyak soal penggunaannya.

3. Bantai si vampir energi
Alat-alat rumah tangga elektronik, merekalah para vampir energi. Taring buas mereka yang selalu menancap tajam ke colokan listrik, siang dan malam sepanjang hari, tetap menyedot listrik meskipun kita sudah mematikannya. Beberapa perangkat yang tetap memangsa listrik hingga  mencapai 1.000 kilowatt jam setahun di setiap rumah tangga adalah pemanggang roti, penyeduh kopi, pengering rambut, komputer, printer, dan pengisi ulang (charger) baterai ponsel.
Langkah mudah dan praktis untuk membantai si vampir energi ini adalah dengan menggunakan colokan yang dilengkapi dengan pembatas arus listrik dan surge protector (pelindung dari naik-turun tegangan listrik secara drastis dan tiba-tiba). Dengan perangkat ini, kita tak perlu memeriksa dan mencabut setiap perangkat yang masih terhubung ke colokan listrik. Saat hendak beristirahat atau bepergian kita hanya tinggal menekan tombol pemutus arusnya ke posisi off.

4. Mulailah mandiri energi
Meski belum menjadi pilihan populer, namun Indonesia kaya akan sumber energi alternatif yang bisa jadi pilihan seperti angin, sinar matahari, mikrohidro hingga panas bumi. Keempat sumber energi itu jauh lebih ramah lingkungan dibandingkan pembangkit listrik tenaga uap yang menggunakan batu bara sebagai sumber energi. Sebagai catatan, batu bara adalah salah satu penyumbang besar emisi gas rumah kaca. Dan karena energi terbarukan seperti sinar matahari dan angin dapat dimanfaatkan secara gratis, maka beralih ke sumber energi ini dapat mengurangi tagihan listrik.
 
5. Lakukan 3 R
Mulai mengaplikasikan 3 R - reduce, reuse, recycle - dalam kehidupan sehari-hari. Caranya, kurangi (reduce) konsumsi personal kita dari barang-barang yang tidak bisa digunakan kembali (reuse). Akan tetapi, menggunakan kembali sebuah produk adalah sebuah tindakan yang lebih bersahabat dengan lingkungan dibanding mendaur ulang (recycle). Sedangkan langkah daur ulang dengan memilah sampah yang bisa diproses kembali menjadi produk baru merupakan tindakan yang mudah untuk membantu menjaga lingkungan.

6. Beli bahan pangan lokal
Tahukah Anda kalau kembang kol adalah sayur yang sering menempuh perjalanan keliling dunia? Dan tomat merupakan salah satu buah yang sering naik pesawat terbang? Belum lagi buah-buahan lainnya yang juga diimpor dari negara lain. Tanpa kita sadari, perjalanan buah dan sayur-mayur itu telah menyumbang polusi dan emisi gas urmah kaca selama perjalanannya.
 
7. Beralihlah ke internet
Beralih ke internet dapat membantu menyelamatkan hutan dari deforestrasi. Sebab, lebih dari 34 juta acre (setara 157.964 hektar) pohon ditebang setiap tahun untuk berbagai kebutuhan termasuk memproduksi kertas serta mengakibatkan emisi karbon yang dilepas ke atmosfir naik hingga 25%. Maka, beralihlah ke internet untuk mengurangi tumpukan surat, katalog maupun kertas-kertas lainnya.

8. Tolak kantong plastik
Kita sudah sangat terbiasa menerima kantong plastik saat berbelanja di toko, supermarket atau pasar tradisional. Padahal kantong plastik yang beredar saat ini sebagian besar berbahan dasar minyak tanah sehingga sulit terurai secara alami. Perlu waktu ratusan tahun agar sebuah kantong plastik dapat terurai. Kantong plastik yang dibuang ke laut juga seringkali membuat hewan laut mati tersedak karena mengiranya sebagai potongan makanan.

Di Indonesia saat ini sudah mualai tersedia produk kantong plastik yang dapat terurai secara alami dalam waktu dua tahun. Namun, mengingat waktu penguraian itu masih terlalu lama sehingga masih berpotensi menimbulkan tumpukan sampah plastik yang menggunung, sebaiknya kita mulai menjauhkan diri dari kantong plastik. Dengan membawa tas kanvas yang dapat digunakan kembali ketika berbelanja ke toko atau supermarket dan menggunakannya untuk membawa belanjaan, maka kita sudah berpartisipasi dalam mengurangi sampah plastik.

9. Carilah logo bintang
Sebuah rumah rata-rata menghasilkan emisi gas rumah kaca dua kali lebih banyak dibandingkan mobil. Sumbernya adalah perangkat elektronik yang boros energi dan belum memenuhi standar ramah lingkungan seperti energy star yang berlogo bintang. Dengan membeli perangkat elektronik berlogo bintang tersebut berarti kita sudah ikut berperan mengurangi emisi gas rumah kaca sambil memangkas sepertiga total tagihan listrik.

 
10.Kalau Anda ingin berperan serta menjaga bumi melalui satu langkah mudah, gunakan lampu compact fluorescent light bulbs (CFLs). Lampu CFL umumnya dapat digunakan pada dudukan lampu bohlam namun menggunakan sumber pencahayaan yang berasal dari pendaran fluor saat dialiri arus listrik, mirip seperti lampu neon. Sedangkan lampu bohlam menggunakan kawat filamen yang berpijar saat dialiri arus listrik sebagai sumber cahayanya. 

Produk lampu CFL ini sudah banyak beredar di pasar dengan berbagai merek, variasi serta beragam pilihan daya. Meski harganya lebih mahal dari lampu bohlam, lampu ini memiliki masa pakai hingga 10 kali lebih lama. Lampu CFL juga 75% lebih hemat energi sehingga mengganti satu lampu bohlam saja dapat mereduksi 227 kg emisi karbon dioksida dalam setahun. Sementara mengganti 17 lampu bohlam dengan lampu CFL memberi efek yang setara dengan mengurangi satu mobil dari jalan raya dalam setahun.


Arsitektur Ramah Lingkungan


     Berbicara tentang Arsitektur ramah lingkungan tidak akan lepas dari Green Arsitektur, Bahan-bahan dan komponen bangunan yang ramah lingkungan, Desain yang ramah lingkungan dan sebagainya.
    
     Tetapi apa sebernya yang di maksud Arsitektur ramah lingkungan? mungkin yang di maksud Arsitektur Ramah lingkungan adalah mengacu kepada bangunan yang secara Desain, Bahan, serta cara Pembangunannya semuanya besifat ramah lingkungan.

Prinsip Dasar Bangunan yang Ramah Lingkungan adalah sebagai berikut:

Tepat Guna Lahan : Hal ini berkaitan dengan tempat bangunan berdiri .jangan sampai bangunan berdiri di daerah resapan air, meskipun bangunannya adalah bangunan ramah lingkungan tetapi jika di bangun di tempat yang salah tidak akan ramah lingkungan jadinya.

Efisiensi Energi: Penghematan energi atau efisiensi energi menjadi hal yang harus diperhatikan dalam pembangunan gedung berkonsep green building / ramah lingkungan.

Konservasi Air : Keterbatasan sumber daya air memaksa kita untuk berpikir bagaimana memanfaatkan sumber daya air yang ada, jika tidak dimungkinkan untuk menambah. Kemudian, solusinya adalah dengan menghemat dan mendaur ulang air yang ada.

Kualitas Udara : Agar tercipta kenyamanan saat Anda berada di suatu ruang, tak hanya ditunjang dari segi desain ruang, tapi juga kesehatan udara indoor juga perlu diperhatikan, tidak harus menggunakan AC karna jika menggunakan AC sudah pasti akan boros Energi.


contoh bangunan Arsitektur yang ramah lingkungan :

Bangunan TK Ramah Lingkungan

Sebuah Taman Kanak-Kanak (TK) di Rotterdam, Belanda didesain dengan konsep eco-friendly alias ramah lingkungan. Adalah sebuah perusahaan arsitektur, Kraaijivanger yang membangun TK ini. Bangunan ini dulunya merupakan bangunan tua bekas sebuah peternakan pada abad ke-16, yang kemudian disulap menjadi sekolah dengan konsep bangunan ala pertanian.

Dilansir Interiorholic, Rabu (20/11/2013), bangunan TK terdiri dari dua gedung. Satu gedung lama, dan satu gedung baru. Kedua gedung ini memiliki 12 kelas, sebuah gym, ruang pembibitan tanaman, dan satu aula yang berkapasitas sekitar 230 anak untuk usia 3-6 tahun. Karena memiliki banyak ruangan yang kosong, pemilik sekolah pun memanfaatkan beberapa ruang kosong didalam gedung ini.

Misalnya, sebuah gudang direnovasi menjadi sebuah kelas. Atap miring yang menutupi gudang membuat anak-anak dapat merasakan langsung sinar matahari. Dengan demikian anak-anak dapat menikmati cahaya alami dan dapat berinteraksi langsung dengan pemandangan alam.

Tidak hanya itu, beberapa ruang kosong lainnya disulap mjadi kantor, ruang makan, dapur, perpustakaan, dan ruang untuk guru. Terdapat sebuah jembatan penghubung yang menghubungkan antara gedung lama dan gedung baru. Jembatan ini terbuat dari kayu yang kokoh dengan struktur logam.  

Arsitek gedung TK ini sangat memperhatikan susitainable gedung ini. Misalnya dengan menerapkan teknologi modern hijau seperti pada penggunaan energi surya, Lampu LED, sistem pengolahan limbah, dan bahan-bahan alami untuk konstruksi dan dekorasi. Tidak hanya itu, pada taman bermain pada TK ini pun ditanami oleh tanaman hijau dan sayur.

Arsitek menyebut, desain ini dipilih karena dia ingin menjadikan lingkungan alam bisa menjadi sarana pembelajaran bagi pemanfaatan sumber daya alam, dan mengajarkan anak-anak untuk ikut bertanggungjawab pada kelestarian lingkungan.

"Anak-anak nantinya akan berinteraksi dengan air, tanaman, dan alam. Agar mereka bisa mengetahui bagaimana energi itu bisa dihasilkan. Jadi, mereka dididik secara alami," katanya.

Sumber :
 -http://property.okezone.com/read/2013/11/20/476/900018/bangunan-tk-yang-ramah-lingkungan-di-belanda
- http://koran-sindo.com/node/316744