Jumat, 02 November 2012

ISD* Pemuda Dan Sosialisasi


Pemuda dan Sosialisasi

 

Internalisasi, Belajar dan Spesialisasi

Internalisasi, Belajar dan Spesialisasi Ketiga kata tersebut sebenarnya memiliki definisi yang hampir sama. Proses terjadinya yaitu melalui interaksi sosial.
                Internalisasi lebih mengarah pada norma-norma individu yang menginternalisasikan norma-norma tersebut.
Belajar lebih mengarah pada proses pembelajaran tingkah laku, yang sebelumnya tidak dimiliki sekarang telah dimiliki akibat proses pembelajaran tersebut.
Sedangkan Spesialisasi lebih mengarah pada kekhususan yang
telah dimiliki oleh seorang individu.

http://genienasyamuhammad.blogspot.com/2010/10/internalisasi-belajar-dan-spesialisasi.html

Pemuda dan identitas

Pemuda merupakan generasi penerus bangsa yang merupakan aset bangsa yang sangat berharga dibandingkan apapun karena maju mundurnya suatu bangsa tidak lepas dari peranan para pemuda itu sendiri.
 Beberapa orang mengatakan, pemuda tidak dilihat dari usianya melaikan dari semangat yang dimilikinya.
Identitas atau jati diri itu sangat penting dimiliki seseorang karena identitas atau jati diri merupakan sikap atau sifat yang terdapat dalam diri seseorang.
Pada saat usia masih mudalah biasanya orang mulai melakukan pencarian jati diri atau mengenali identitas dirinya sendiri.
Pemuda mulai kehilangan jati dirinya karena mereka cenderung ikut-ikutan ke dalam pergaulan yang bebas yang sedang ngetren saat ini. 
Tidak dapat kita pungkiri lagi bahwa cukup banyak tindak kriminal yang yang diberitakan oleh semua media massa pelakunya adalah para pemuda. Mulai dari perkelahian antar geng, tawuran antar pelajar, narokoba, dan tindakan asusila lain yang sudah dikatakan melenceng jau dari norma dan aturan  yang berlaku. Dari contoh tersebut dapat dikatakan bahwa moral pemuda zaman sekarang sudah menurun dibanding pemuda generasi sebelumnya.

Perguruan Dan Pendidikan


Kamus Bahasa Indonesia, 1991:232, pendidikan berasal dari kata didik. Lalu kata ini mendapat awalan kata me sehingga menjadi mendidik yang artinya memelihara dan memberi  latihan.
Menurut UU No. 20 Tahun 2003, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

Perguruan Tinggi adalah suatu tempat  yang didambakan, diimpikan, diharapkan, difavoritkan, dan dicintai oleh masyarakat pada umumnya dan masyarakat kampus pada khususnya. 

Agar bisa menjadi Perguruan Tinggi  Idaman, maka ada 5 faktor yang harus dipenuhi,  yaitu : 
Mutu / Kualitas
        · Biaya murah / terjangkau
        · Keamanan / Kenyamanan
        · Mengikuti Perkembangan Zaman Bermanfaat Bagi Mayarakat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar