Jumat, 02 November 2012

ISD* Masyarakat Pedesaan dan Perkotaan


Masyarakat Pedesaan dan Masyarakat Perkotaan

Masyarakat Perkotaan, Aspek-aspek Positif dan Negatif


Kota mempunyai pengertian yang bermacam-macam seperti pendapat beberapa ahli berikut ini.
1. Wirth
Kota adalah suatu pemilihan yang cukup besar, padat dan permanen, dihuni oleh orang-orang yang heterogen kedudukan sosialnya.
2. Dwigth Sanderson
Kota ialah tempat yang berpenduduk sepuluh ribu orang atau lebih.

Marilah sekarang kita meminjam  teori Talcott Parsons mengenai tipe masyarakat kota yang diantaranya mempunyai ciri-ciri :

1.Netral Afektif
Masyarakat Kota memperlihatkan sifat yang lebih mementingkat Rasionalitas
2. Orientasi Diri
Manusia dengan kekuatannya sendiri harus dapat mempertahankan dirinya sendiri
3. Universalisme
Berhubungan dengan semua hal yang berlaku umum, oleh karena itu pemikiran rasional merupakan dasar yang sangat penting untuk Universalisme
4. Prestasi
Mutu atau prestasi seseorang akan dapat menyebabkan orang itu diterima berdasarkan kepandaian atau keahlian yang dimilikinya.
5. Heterogenitas
Masyarakat kota lebih memperlihatkan sifat Heterogen, artinya terdiri dari lebih banyak komponen dalam susunan penduduknya.

Berikut adalah aspek positif dan negatif dari masyarakat perkotaan.

POSITIF
NEGATIF
KARAKTERISTIK INDIVIDUAL SEHINGGA HIDUP LEBIH MANDIRI
TERLALU INDIVIDUAL SEHINGGA RASA KEKELUARGAAN PUDAR

PERBEDAAN STATUS SOSIAL YANG SANGAT JELAS SEHINGGA TERJADI KECEMBURUAN SOSIAL
SANGAT MENGEJAR KEHIDUPAN KEDUNIAWIAN
SEHINGGA KEHIDUPAN KEAGAMAANNYA SERING TERABAIKAN
JALAN KEHIDUPAN YANG CEPAT SEHINGGA LEBIH DISPLIN WAKTU
HIDUP MENJADI PASIF DAN MEMBOSANKAN
TERBUKA DARI DUNIA LUAR SEHINGGA CEPAT MENERIMA TEKNOLOGI-TEKNOLOGI BARU
KEBUDAYAAN ASING YANG KURANG BAIK DAPAT TERBAUR DENGAN MUDAH

 

Hubungan Desa dan Kota

Masyarakat pedesaan dan perkotaan bukanlah dua komonitas yang terpisah sama sekali satu sama lain. Bahkan dalam keadaan yang wajar diantara keduanya terdapat hubungan yang erat. Bersifat ketergantungan, karena diantara mereka saling membutuhkan. Kota tergantung pada dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan bahan pangan seperti beras sayur mayur , daging dan ikan.

         Desa juga merupakan sumber tenaga kasar bagi bagi jenis jenis pekerjaan tertentu dikota. Misalnya saja buruh bangunan dalam proyek proyek perumahan. Proyek pembangunan atau perbaikan jalan raya atau jembatan dan tukang becak. Mereka ini biasanya adalah pekerja pekerja musiman. Pada saat musim tanam mereka, sibuk bekerja di sawah. Bila pekerjaan dibidang pertanian mulai menyurut, sementara menunggu masa panen mereka merantau ke kota terdekat untuk melakukan pekerjaan apa saja yang tersedia.

Hubungan kota-desa cenderung terjadi secara alami yaitu yang kuat akan menang, karena itu dalam hubungan desa-kota, makin besar suatu kota makin berpengaruh dan makin menentukan kehidupan perdesaan.
Secara teoristik, kota merubah atau paling mempengaruhi desa melalui beberapa caar, seperti:

1. Ekspansi kota ke desa, atau boleh dibilang perluasan kawasan perkotaan dengan merubah atau mengambil kawasan perdesaan. Ini terjadi di semua kawasan perkotaan dengan besaran dan kecepatan yang beraneka ragam.
2. Invasi kota , pembangunan kota baru seperti misalnya Batam dan banyak kota baru sekitar Jakarta merubah perdesaan menjadi perkotaan.
3. Penetrasi kota ke desa, masuknya produk, prilaku dan nilai kekotaan ke desa.
4. ko-operasi kota-desa, pada umumnya berupa pengangkatan produk yang bersifat kedesaan ke kota.
Dari keempat hubungan desa-kota tersebut kesemuanya diprakarsai pihak dan orang kota. Proses sebaliknya hampir tidak pernah terjadi, oleh karena itulah berbagai permasalahan dan gagasan yang dikembangkan pada umumnya dikaitkan dalam kehidupan dunia yang memang akan mengkota.


Aspek positif dan negatif

Seperti yang telah di jelaskan di pembahasan sebelumnya masyarakat kota dan desa saling mempengaruhi satu sama lain sehingga sulit untuk dipisahan, tentu semuanya memliki aspek positif dan negatif, berikut adalah beberapa aspek positif dan negatif dari hubungan masyarakat desa dan perkotaan.

POSITIF
NEGATIF
MASUKNYA TEKNOLOGI KE DESA
HILANGNYA CARA-CARA TRADISIONAL YANG BIASA DIPAKAI TURUN TEMURUN
PERBAIKAN SARANA-PRASARANA TRANSPORTASI
BERTAMBAHNYA POLUSI AKIBAT VOLUME KENDARAAN YANG MENINGKAT
MASUKNYA PRODAK-PRODAK MODERN
INDUSTRI RUMAHAN TERSINGKIR
PERBAIKAN INFRASTRUKTUR BANGUNAN DI DESA
HILANGNYA NILAI KEBUDAYAAN DARI BANGUNAN-BANGUNAN YANG DI RENOVASI

 

Masyarakat Pedesaan

Yang dimaksud dengan desa menurut Sutardjo Kartodikusuma mengemukakan sebagai berikut: Desa adalah suatu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat pemerintahan tersendiri.

Sedang menurut Paul H. Landis :Desa adalah pendudunya kurang dari 2.500 jiwa.
Dengan ciri ciri sebagai berikut :

1. mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal mengenal antara ribuan jiwa.
2. Ada pertalian perasaan yang sama tentang kesukaan terhadap kebiasaan
3. Cara berusaha (ekonomi)adalah agraris yang paling umum yang sangat dipengaruhi alam seperti : iklim, keadaan alam ,kekayaan alam, sedangkan pekerjaan yang bukan agraris adalah bersifat sambilan.

Ciri-ciri Masyarakat desa
Dalam buku Sosiologi karangan Ruman Sumadilaga seorang ahli Sosiologi “Talcot Parsons” menggambarkan masyarakat desa sebagai masyarakat tradisional (Gemeinschaft) yang mengenal ciri-ciri sebagai berikut :

1. Afektifitas      : ada hubungannya dengan perasaan kasih sayang, cinta , kesetiaan dan kemesraan. Perwujudannya dalam sikap dan perbuatan tolong menolong, menyatakan simpati terhadap musibah yang diderita orang lain dan menolongnya tanpa pamrih.
2. Orientasi         : kolektif sifat ini merupakan konsekuensi dari Afektifitas, yaitu mereka mementingkan  kebersamaan , tidak suka menonjolkan diri, tidak suka akan orang yang berbeda pendapat, intinya semua harus memperlihatkan keseragaman persamaan.
3. Partikularisme: pada dasarnya adalah semua hal yang ada hubungannya dengan keberlakuan khusus untuk suatu tempat atau daerah tertentu. Perasaan subyektif, perasaan kebersamaan sesungguhnya yang hanya berlaku untuk kelompok tertentu saja.(lawannya Universalisme)
4. Askripsi            : yaitu berhubungan dengan mutu atau sifat khusus yang tidak diperoleh berdasarkan suatu usaha yang tidak disengaja, tetapi merupakan suatu keadaan yang sudah merupakan kebiasaan atau keturunan.
5. Kekabaran     : Sesuatu yang tidak jelas terutama dalam hubungan antara pribadi tanpa ketegasan yang dinyatakan eksplisit. Masyarakat desa menggunakan bahasa tidak langsung, untuk menunjukkan sesuatu.
 Dari uraian tersebut (pendapat Talcott Parson) dapat terlihat pada desa-desa yang masih murni masyarakatnya tanpa pengaruh dari luar.


Perbedaan Masyarakat Perkotaan dan Masyarakat Pedesaan

Kita dapat membedakan antara masya-rakat desa dan masyarakat kota yang masing-masing punya karakteristik tersendiri. Masing-masing punya sistem yang mandiri, dengan fungsi-fungsi sosial, struktur serta proses-proses sosial yang sangat berbeda, bahkan kadang-kadang bisa dikatakan "berlawanan" . Perbedaan ciri antara kedua sistem tersebut dapat diungkapkan secara singkat menurut Poplin (1972) sebagai berikut:
MASYARAKAT PEDESAAN
MASYARAKAT PERKOTAAN
PERILAKU HOMOGEN
PERILAKU HETEROGEN
ERILAKU YANG DILANDASI OLEH KONSEP KEKELUARGAAN DAN KEBERSAMAAN
PERILAKU YANG DI LANDASI OLEH KONSEP PENGANDALAN DIRI DARI KELEMBAGAAN
PERILAKU BERTOLERANSI PADA TRADISI DAN STATUS
PERILAKU YANG BERORIENTASI PADA RASIONALITAS DAN FIUNGSI
ISOLASI SOSIAL SEHINGGA STATIK
MOBULITAS SOSIAL SEHINGGA DINAMIK
KESATUAN DAN KEUTUJAN KULTURAL
KEBAURAN DAN DIVERSIFIKASI KKLTURAL
BANYAK RITUAL DAN NILAI-NLAI SAKRAL
BIROKRASI FUNGSIONAL DAN NILAI-NILAI SEKULAR
KOLEKTIVISME
INDIVIDUALISME

Warga suatu masyarakat pedesaan mempunyai hubungan yang lebih erat dan lebih mendalam ketimbang hubungan mereka dengan warga masyarakat pedesaan lainnya. Sistem kehidupan biasanya berkelompok atas dasar sistem kekeluargaan (Soekanto, 1994).
Ada beberapa ciri yang dapat dipergunakan sebagai petunjuk untuk membedakan antara desa dan kota. Dengan melihat perbedaan perbedaan yang ada mudah mudahan akan dapat mengurangi kesulitan dalam menentukan apakah suatu masyarakat dapat disebut sebagi masyarakat pedeasaan atau masyarakat perkotaan.

Ciri ciri tersebut antara lain :

1) jumlah dan kepadatan penduduk
2) lingkungan hidup
3) mata pencaharian
4) corak kehidupan sosial
5) stratifiksi sosial
6) mobilitas sosial
7) pola interaksi sosial
8) solidaritas sosial
9) kedudukan dalam hierarki sistem administrasi nasional

http://pendidikan.infogue.com/pengertian_masyarakat_perkotaan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar